Komentar |
| . |
Depok, fajarsumbar.com — Komitmen Bank Nagari dalam melestarikan warisan budaya Minangkabau kini diwujudkan melalui rencana renovasi salah satu simbol budaya legendaris: Rumah Siti Nurbaya di kawasan Studio Alam TVRI, Depok, Jawa Barat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menghidupkan kembali jejak sejarah Minang di tanah rantau.
Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Chandra, bersama jajaran manajemen, mengunjungi langsung lokasi tersebut, Sabtu (24/5/2025). Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, dan jajaran direksi lainnya. Pertemuan ini menjadi momen penting membahas agenda revitalisasi bangunan yang pernah jadi lokasi syuting serial ikonik era 1990-an.
Rumah yang menjadi latar utama dalam sinetron "Siti Nurbaya"—tayang pertama kali 34 tahun lalu—kini tampak tak terawat. Kondisinya yang memprihatinkan mendorong Bank Nagari untuk mengambil langkah konkret memugar dan menghidupkan kembali rumah penuh nilai sejarah itu.
Melalui inisiatif ini, Bank Nagari tak hanya akan merenovasi bangunan utama, tetapi juga memperluas kawasan Anjungan Sumatera Barat di area Studio Alam TVRI. Gusti Chandra menyampaikan bahwa revitalisasi ini akan membuka ruang baru bagi komunitas Minang di Jabodetabek untuk mengekspresikan budaya dan mempererat hubungan sosial.
“Banyak orang Minang yang rindu suasana kampung halaman. Dengan dibangunnya kembali Rumah Siti Nurbaya ini, kita harap kerinduan itu bisa terobati. Lokasi ini dapat menjadi tempat berkumpul, beraktivitas, bahkan menjadi magnet bagi diaspora Minang,” ungkap Gusti saat meninjau lokasi tersebut.
 |
| . |
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, juga telah melakukan kunjungan serupa dan menyatakan dukungannya terhadap proyek ini. Ia menginginkan rumah tersebut difungsikan ulang sebagai pusat seni budaya Minangkabau, termasuk sebagai tempat pertunjukan seni, pameran busana tradisional, dan perabotan khas Minang.
Kolaborasi antara Bank Nagari dan TVRI diyakini menjadi sinergi strategis yang memperkuat upaya pelestarian budaya lokal. Melalui proyek ini, rumah tersebut tak hanya dihidupkan kembali sebagai simbol sejarah, tetapi juga dijadikan media edukasi budaya bagi generasi muda.
Tak hanya dari sisi pelestarian, dampak positif dari proyek ini juga diharapkan merambat ke sektor ekonomi kreatif. Kehadiran Rumah Siti Nurbaya yang diperbarui diyakini mampu menarik wisatawan, meningkatkan kunjungan ke Studio Alam TVRI, dan menggerakkan usaha mikro di sekitarnya.
Lebih jauh, revitalisasi ini menjadi langkah nyata Bank Nagari dalam menjalin hubungan emosional dengan masyarakat Minang di rantau, sekaligus mempertegas peran lembaga keuangan daerah dalam pembangunan sosial dan budaya.
Dengan menghidupkan kembali ikon budaya ini, Bank Nagari ingin menghadirkan ruang kolektif untuk mengenang nilai-nilai leluhur, memperkuat identitas, serta membangun jembatan antargenerasi dalam mengenal budaya Minangkabau secara lebih dekat.
Proyek ini menjadi cerminan komitmen bahwa budaya bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga harus terus dirawat agar hidup di masa kini dan menginspirasi masa depan. Renovasi Rumah Siti Nurbaya bukan sekadar membangun ulang fisik, tetapi menghidupkan kembali jiwa dari sebuah narasi budaya yang telah lama melekat di hati masyarakat Indonesia.(Adv)