Benarkah Pepaya Bisa Bantu Atasi Infeksi Virus? Ini Penjelasan Ilmiahnya -->

Iklan Muba

Benarkah Pepaya Bisa Bantu Atasi Infeksi Virus? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Sabtu, 03 Mei 2025
Buah pepaya memiliki banyak nutrisi yang ternyata bagus untuk menyembuhkan infeksi. 


Jakarta – Pepaya dikenal sebagai buah tropis yang menyegarkan dan kaya nutrisi. Tapi, di balik rasanya yang manis, pepaya ternyata menyimpan potensi sebagai pendukung alami dalam melawan infeksi. Tak heran jika buah ini mulai dilirik sebagai alternatif alami saat tubuh terserang penyakit.

Daripada langsung mengandalkan obat-obatan kimia, sebagian orang mulai mempertimbangkan manfaat bahan alami yang ada di rumah—termasuk pepaya. Berdasarkan sebuah studi berjudul Phytomedical Properties of Carica papaya for Boosting Human Immunity Against Viral Infections yang dipublikasikan di National Library of Medicine, pepaya dinilai mengandung berbagai senyawa bioaktif yang bisa berkontribusi dalam memperkuat sistem imun dan menghambat aktivitas virus.

Beberapa senyawa penting dalam pepaya antara lain flavonoid, alkaloid, fenol, serta enzim khas seperti papain dan chymopapain. Kombinasi zat-zat ini bekerja dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh, melindungi sel dari stres oksidatif, serta memperlambat perkembangan virus. Dengan begitu, pepaya dinilai berpotensi membantu tubuh dalam menghadapi infeksi seperti HIV, dengue, Zika, hingga COVID-19.

Tak hanya buahnya, daun pepaya juga diketahui mengandung senyawa yang mampu memperkuat respons imun dan menghentikan replikasi virus di dalam tubuh. Ini sangat penting mengingat banyak virus yang terus bermutasi, sehingga kadang sulit dikenali oleh sistem kekebalan tubuh.

Enzim papain dalam pepaya turut berperan dalam mendukung kesehatan pencernaan serta mempercepat pemulihan dari peradangan. Efek antioksidan yang dimilikinya juga membantu meningkatkan produksi sel-sel imun. Artinya, konsumsi pepaya tidak hanya baik sebagai pencegahan, tapi juga berpotensi mendukung proses pemulihan saat tubuh terinfeksi.

Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi pepaya tetap perlu diperhatikan. Mengonsumsi dalam jumlah berlebihan, terutama dalam bentuk mentah atau lateksnya, bisa menimbulkan reaksi alergi atau gangguan pencernaan. Orang yang sensitif terhadap papain atau lateks disarankan untuk berhati-hati.

Khusus untuk ibu hamil, pepaya mentah atau suplemen berbahan dasar pepaya sebaiknya dihindari karena dapat memicu risiko terhadap janin. Di samping itu, meski penelitian awal menunjukkan potensi yang menjanjikan, masih diperlukan uji klinis skala besar untuk memastikan efektivitas dan keamanannya sebagai pengobatan infeksi virus.(BY)