![]() |
. |
Padang, fajarsumbar.com - Komunitas literasi Buku Bacarito mengguncang Kota Padang dengan gelaran perdana mereka bertajuk Pekan Bacarito, yang diadakan sehari penuh di Tara Kopi Tarandam. Dengan mengusung tema Celebrating Our Roots, acara ini mengajak generasi muda untuk kembali menelusuri akar diri lewat bacaan, journaling, dan diskusi bermakna.
Haura, salah satu pendiri Buku Bacarito sekaligus Ketua Pelaksana acara, menyampaikan bahwa di tengah laju hidup yang serba cepat, manusia kerap lupa berhenti sejenak untuk mengenal ulang dirinya sendiri.
“Pekan Bacarito hadir sebagai ruang hangat untuk kembali merayakan hal-hal bermakna lewat cerita dan percakapan,” ungkapnya.
Acara dibuka dengan Sesi Book Talk, di mana peserta membawa buku bertema self-discovery. Mereka lalu berdiskusi dalam kelompok kecil, saling memperkenalkan buku yang mengubah cara pandang mereka terhadap hidup.
Dilanjutkan dengan sesi Journaling Date bertema The Me Before Me, peserta diajak merefleksi masa lalu dan menggali aspek terdalam dalam dirinya. Setiap peserta membawa perlengkapan journaling masing-masing—dari stiker hingga potongan kertas kreatif—untuk menvisualisasikan isi pikiran dan hati.
“Pertanyaannya bikin aku keingat masa kecil, terutama soal hubungan sama Papa. Dulu dekat banget, sekarang gengsi udah muncul,” ungkap Je (22), salah satu peserta, dengan suara lirih usai sesi journaling.
Sesi pamungkas menghadirkan Aisha Rizqy, konten kreator muda sekaligus salah satu pendiri Buku Bacarito, yang baru saja pulang dari London. Ia berbagi kisah perjuangannya menemukan jati diri lewat buku, pengalaman perantauan, hingga nilai-nilai yang dia bawa sejak kecil.
“Buku bukan hanya bacaan, tapi penuntun hidup. Apa yang kita baca, sangat memengaruhi cara berpikir dan bertindak,” ujarnya.
Dengan tiket seharga Rp 35 ribu per sesi dan paket spesial Rp 125 ribu untuk tiga sesi, Pekan Bacarito berhasil mengumpulkan puluhan peserta dengan antusiasme tinggi. Haura menyebut ini sebagai langkah awal yang akan membuka jalan bagi lebih banyak kegiatan literasi di masa depan.
“Alhamdulillah, ini awal yang menggembirakan. Antusiasme Kawan Carito jadi semangat buat kami untuk terus bergerak,” tegas Haura.
Buku Bacarito selama ini dikenal aktif menggelar berbagai kegiatan literasi seperti Book Blind Date, Book Talk, hingga penggalangan buku melalui program 1000 Sudut Baca. Tak hanya hadir secara luring di Padang, komunitas ini juga rutin berbagi secara daring melalui akun Instagram mereka, @bukubacarito.(*)