Komentar |
| Bupati John Kenedy Azis |
Padang Panjang – Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis (JKA), menyampaikan orasi ilmiah penuh inspirasi dalam acara wisuda Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, di Auditorium ISI, pada Senin (5/5/2025).
Di hadapan civitas akademika, para orang tua, dan ratusan lulusan, Bupati JKA menyampaikan apresiasi mendalam atas perjuangan para wisudawan dalam menempuh pendidikan seni dan budaya.
Ia menegaskan bahwa gelar yang diraih bukan sekadar simbol, melainkan buah dari pengorbanan yang luar biasa.
“Tak ada yang lebih mahal dari waktu. Ia tak bisa dibeli kembali. Maka sungguh mulia perjuangan ananda semua yang telah menukarkannya demi meraih gelar sarjana,” ungkap JKA.
Dalam orasinya, Bupati mengajak lulusan ISI untuk terus menatap masa depan dengan optimisme dan kreativitas. Ia menekankan bahwa seni dan imajinasi adalah kunci dalam menghadapi era digital yang serba cepat.
“Teknologi tanpa sentuhan seni hanyalah ruang kosong. Logo, desain, hingga nada dering. Semua butuh sentuhan para seniman,” ujarnya.
Ia mendorong lulusan untuk bermimpi besar dan tidak terpaku hanya pada profesi Aparatur Sipil Negara. Dunia, katanya, menanti karya-karya kreatif dari tangan seniman muda Indonesia.
“Improve yourself by lifting your dream. Naikkan level mimpimu, maka akan naik pula kualitas dirimu,” pesannya penuh semangat.
Lebih lanjut, Bupati mengingatkan pentingnya menjaga akar budaya. Ia mengangkat kisah Malin Kundang sebagai pengingat bahwa identitas budaya adalah fondasi karya seni yang berkelas dan bermakna.
“Banggalah menjadi anak Ranah Minang. Kreativitas tumbuh kuat dari akar budaya yang dalam,” katanya.
Menutup orasinya, ia menitipkan pesan. Jangan lupakan kampung halaman. Kembalilah membawa ilmu dan semangat untuk membangun tanah kelahiran.
“Berkelanalah dan berkaryalah, tapi jangan lupa pulang. Angkat derajat kampung halaman dengan karya, dan semangat yang telah ananda bawa dari kampus ini,” pungkasnya.
Wisuda ISI Padang Panjang berlangsung haru dan meriah. Ratusan lulusan merayakan pencapaian mereka bersama keluarga, menandai awal perjalanan untuk berkarya dan mengabdi demi bangsa dan budaya Indonesia.(r-saco).