![]() |
Timnas Indonesia sudah dua kali kena sanksi FIFA selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. |
Fajarsumbar.com - Timnas Indonesia harus menerima dua kali sanksi dari FIFA sepanjang gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hukuman ini dijatuhkan buntut dari dua insiden yang melibatkan pemain dan suporter.
1. Denda Rp400 Juta Akibat Perilaku Suporter
Sanksi terbaru datang usai laga Indonesia melawan Bahrain pada Maret 2025 lalu. FIFA merujuk pada regulasi FDD 2338 Pasal 18 yang mengatur pelanggaran terkait diskriminasi.
Federasi Sepak Bola Dunia itu mengenakan denda sebesar Rp400 juta kepada PSSI. Selain itu, mereka juga mewajibkan sebagian area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) ditutup saat laga kandang melawan China, yang dijadwalkan berlangsung 5 Juni 2025.
Berdasarkan laporan pemantauan FIFA, pelanggaran terjadi di sektor tribun utara dan selatan, terutama di area sektor 19. Sekitar 200 pendukung Indonesia dilaporkan meneriakkan kalimat yang mengandung unsur xenofobia pada menit ke-80 pertandingan. Aksi tersebut dinilai melanggar prinsip kesetaraan yang dijunjung FIFA.
Sebagai konsekuensi, 15 persen kursi stadion harus dikosongkan untuk pertandingan selanjutnya. Namun, FIFA membuka opsi agar kursi tersebut tetap dapat diisi oleh komunitas tertentu seperti pelajar, perempuan, keluarga, atau kelompok yang mendukung kampanye anti-diskriminasi, dengan syarat membawa spanduk bertema kesetaraan.
2. Sanksi Pertama: Telat Masuk Lapangan
Ini bukan kali pertama Timnas Indonesia mendapat teguran dari FIFA di babak kualifikasi ini. Pada November 2024, FIFA lebih dulu menjatuhkan hukuman akibat keterlambatan masuk lapangan dalam dua pertandingan.
Insiden tersebut terjadi saat laga melawan Australia (10 September 2024) dan saat melawan China (15 Oktober 2024). Dalam dua kesempatan tersebut, Skuad Garuda terlambat memasuki lapangan sebelum pertandingan dimulai, yang dianggap melanggar Kode Disiplin FIFA Pasal 14.
Sebagai konsekuensi, PSSI dikenakan denda total sebesar 20 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp355 juta untuk dua pelanggaran tersebut.
Kedua sanksi ini menjadi pengingat penting bagi seluruh elemen sepak bola nasional, termasuk federasi, tim, dan para suporter. FIFA tidak segan memberikan hukuman keras apabila terjadi pelanggaran yang mencoreng nilai-nilai fair play dan disiplin.(BY)