Jalan Seribu Lubang di Lareh Sago Halaban Diperbaiki, Warga Apresiasi Gubernur Sumbar -->

Iklan Muba

Jalan Seribu Lubang di Lareh Sago Halaban Diperbaiki, Warga Apresiasi Gubernur Sumbar

Minggu, 18 Mei 2025
.


Padang, fajarsumbar.com – Warga Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, akhirnya bisa menarik napas lega. Setelah bertahun-tahun berjuang dan menyuarakan keluhan mereka terhadap kondisi jalan rusak parah yang dikenal dengan sebutan “Jalan Seribu Lubang,” pemerintah provinsi akhirnya turun tangan melakukan perbaikan menyeluruh.


Ruas jalan yang menghubungkan Payakumbuh dengan Sitangkai, melalui kawasan wisata Kabut Lareh Sago Halaban, mulai diperbaiki secara bertahap. Perbaikan dilakukan dengan pengecoran menggunakan konstruksi rigid pavement, sebagai solusi permanen terhadap kerusakan jalan yang selama ini sangat membahayakan pengguna, terutama di musim hujan.


Kabar menggembirakan ini pertama kali diketahui publik melalui unggahan akun Facebook @Thamrin Cleveland pada Sabtu (17/5/2025), yang menyertakan video dokumentasi proses awal pengecoran. Dalam unggahan itu, tampak sejumlah alat berat bekerja diiringi sorak sorai warga yang menyambut gembira perbaikan jalan yang telah lama dinanti.


"Terima kasih Buya Mahyeldi, terima kasih Pemprov Sumbar. Setelah sekian lama masyarakat menjerit, akhirnya jalan ini diperbaiki juga," tulis akun tersebut. Ucapan terima kasih itu pun ditujukan langsung kepada Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, yang dianggap telah mendengar keluhan masyarakat dan mewujudkan harapan mereka.


Jalan yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Lima Puluh Kota itu memang selama ini menjadi sorotan publik. Julukan “Jalan Seribu Lubang” diberikan warganet karena permukaannya yang penuh lubang besar, bergelombang, serta tergenang air ketika hujan turun. Kondisi tersebut membuat banyak pengendara enggan melintas dan memilih jalur alternatif, meskipun lebih jauh.


Namun kini, kondisi tersebut mulai berubah. Proses perbaikan dimulai dari sisi Payakumbuh menuju Lintau. Ini sekaligus membuka kembali akses utama menuju kawasan wisata alam yang selama ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.


"Ini bukan sekadar jalan biasa. Ini urat nadi masyarakat. Dengan perbaikan ini, akses ke sekolah, pasar, dan lokasi wisata jadi lebih mudah. Dampaknya luar biasa," kata seorang warga yang ditemui di lokasi pengecoran.


Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat, Era Sukma Munaf, menjelaskan bahwa ruas jalan Payakumbuh–Sitangkai (P.044) merupakan salah satu prioritas pembangunan infrastruktur Pemprov Sumbar tahun anggaran 2025. Perbaikan jalan ini mencakup wilayah Kecamatan Lareh Sago Halaban, khususnya di Nagari Labuh Gunung, yang diketahui mengalami kerusakan terparah.


"Ruas ini kerap digenangi air dan memiliki banyak lubang besar yang mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. Karena itu, perbaikannya menjadi prioritas strategis," terang Era Sukma.


Ia mengungkapkan bahwa Pemprov Sumbar telah mengalokasikan dana sebesar Rp12,3 miliar melalui APBD 2025 untuk menangani sepanjang 1,3 kilometer ruas jalan tersebut. Dengan menggunakan metode rigid pavement, perbaikan ditargetkan rampung pada bulan September 2025.


"Ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah provinsi dalam membangun infrastruktur yang berkualitas, aman, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Selain memperlancar arus lalu lintas, proyek ini diharapkan mampu membuka akses wilayah dan meningkatkan potensi pariwisata serta sektor produktif lainnya di Kabupaten Tanah Datar dan Lima Puluh Kota," ujarnya.


Sementara itu, masyarakat berharap agar proyek ini bisa diselesaikan dengan baik dan tak berhenti hanya di awal pengerjaan saja. Mereka menaruh harapan besar agar ke depan jalan ini tidak lagi menjadi sumber penderitaan, melainkan jalur penghubung yang aman dan nyaman bagi semua.


"Semoga tidak setengah jalan saja bagusnya. Kami ingin jalan ini benar-benar selesai dengan kualitas terbaik. Ini sudah lama kami tunggu," ujar seorang pengendara motor yang turut menyaksikan proses pengecoran.


Dengan dimulainya pengerjaan ini, warga Lareh Sago Halaban kini tinggal menanti selesainya proyek yang telah lama mereka impikan: jalan mulus tanpa lubang yang bisa dilalui dengan aman, nyaman, dan penuh harapan akan masa depan yang lebih baik.(adpsb/cen)