Panitia Kongres Persatuan PWI Siap Bergerak -->

Iklan Muba

Panitia Kongres Persatuan PWI Siap Bergerak

Sabtu, 31 Mei 2025

.


Jakarta, fajarsumbar.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) selangkah lebih dekat menuju rekonsiliasi menyeluruh. Dua kubu yang selama ini berbeda pandangan akhirnya sepakat membentuk Panitia Kongres Persatuan, yang akan mengawal penyelenggaraan kongres paling lambat akhir Agustus 2025 di Jakarta.


Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan lanjutan antara Hendry Ch Bangun, Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, dan Zulmansyah Sekedang, Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa (KLB). Keduanya menyetujui susunan panitia yang terdiri dari Steering Committee (SC) dan Organising Committee (OC), Kamis (29/5/2025), di Jakarta.


Pembentukan panitia ini merupakan implementasi konkret dari “Tindak Lanjut Kesepakatan Jakarta”, dokumen baru yang ditandatangani kedua belah pihak di atas materai, dengan Dahlan Dahi, anggota Dewan Pers, kembali menjadi mediator. Langkah ini memperkuat semangat damai setelah sebelumnya kedua kubu menyepakati kerangka rekonsiliasi pada 16 Mei lalu.


Panitia yang telah terbentuk akan mulai bekerja pada 2 Juni 2025. Fokus utama mereka adalah menyusun agenda, tata tertib, serta memastikan teknis pelaksanaan Kongres Persatuan berjalan sesuai jadwal. SC dan OC diberi wewenang penuh untuk mengambil keputusan tanpa campur tangan dari pihak luar.


“Dengan terbentuknya SC dan OC, kita sudah memulai perjalanan serius menuju kongres yang menyatukan kembali PWI. Ini bukan pekerjaan mudah, tapi kami optimistis bisa menyukseskannya dengan niat baik dan saling percaya,” ujar Hendry dalam pernyataan usai pertemuan.


Sikap senada diungkapkan Zulmansyah. Ia menegaskan pentingnya mendukung penuh kinerja panitia tanpa intervensi apa pun. “SC dan OC harus diberi ruang untuk bekerja independen. Seluruh elemen PWI harus patuh pada hasil dan keputusan panitia. Inilah cara kita menunjukkan komitmen terhadap PWI yang utuh,” katanya.


Dalam struktur SC, nama Zulkifli Gani Ottoh ditunjuk sebagai Ketua, dengan Atal S Depari sebagai Wakil Ketua dan Dwikora sebagai Sekretaris. Anggota lainnya antara lain Zacky Antoni, Wina Armada, dan Lutfil Hakim. Mereka bertanggung jawab merancang arah dan substansi kongres.


Sementara itu, OC dipimpin oleh Marthen Selamet Susanto, dibantu Wakil Ketua Raja Parlindungan Pane, Sekretaris Tb Adhi, dan Wakil Sekretaris Firdaus Komar. OC dibagi ke dalam beberapa bidang teknis seperti persidangan, pendanaan, akomodasi, dan transportasi, yang masing-masing sudah memiliki personel yang ditunjuk secara bersama.


Uniknya, kedua pihak juga sepakat membuka satu kursi SC bagi pihak netral yang belum diumumkan namanya. Meski posisi ini belum terisi, SC dan OC tetap mulai bekerja sembari terus berdialog untuk menentukan sosok yang dianggap berimbang dan independen.


Langkah besar ini menjadi simbol bahwa semangat bersatu masih hidup di tubuh PWI. Setelah berbulan-bulan berada dalam situasi kepengurusan ganda, kini benih harapan tumbuh kembali. Kongres mendatang diharapkan menjadi panggung rekonsiliasi sejati dan penanda berakhirnya masa dualisme yang memecah organisasi.


Dengan fondasi kerja sama yang mulai menguat dan panitia yang solid, publik menanti apakah PWI mampu melangkah lebih jauh: menjadi rumah besar wartawan Indonesia yang demokratis, transparan, dan berpihak pada etika profesi. Jalan panjang masih harus dilalui, tapi langkah pertama sudah resmi dimulai.(*)