![]() |
. |
Padang, fajarsumbar.com – Kabar gembira datang untuk masyarakat Sumatera Barat, khususnya warga yang kerap melintasi jalur Padang menuju Sicincin. Rabu, 28 Mei 2025, Jalan Tol Padang–Sicincin resmi dibuka dan mulai beroperasi. Menariknya, untuk sementara waktu, jalan tol yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional Tol Trans Sumatera ini dibuka tanpa dikenakan tarif alias gratis.
Kepastian beroperasinya jalan tol sepanjang 36 kilometer ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 519/KPTS/M/2025. Ini menjadi momentum penting dalam sejarah infrastruktur Sumbar, mengingat proyek ini telah mengalami berbagai dinamika sejak pertama kali digagas.
Menurut informasi resmi dari akun Instagram PT Hutama Karya, selaku badan usaha jalan tol (BUJT) yang menggarap proyek ini, pengoperasian jalan tol ini dilakukan setelah melalui serangkaian proses uji kelayakan yang ketat. Uni Laik Fungsi (ULF) telah dilaksanakan pada 22 hingga 24 Januari 2025, dan hasilnya menunjukkan bahwa jalan tol layak digunakan untuk publik. Selanjutnya, Sertifikat Laik Operasi (SLO) pun resmi diterbitkan pada 30 April 2025.
“Tol Padang–Sicincin sudah dinyatakan aman dan memenuhi standar operasional. Kami menyambut baik arahan dari pemerintah untuk segera mengoperasikannya demi mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah,” demikian pernyataan resmi PT Hutama Karya.
Walaupun saat ini belum dikenakan tarif, masyarakat pengguna tol tetap diwajibkan untuk melakukan tapping kartu tol elektronik baik saat masuk maupun keluar dari gerbang tol. Ketentuan ini berlaku sebagai bagian dari sistem manajemen data pengguna dan persiapan menuju fase operasional berbayar di kemudian hari.
“Pengguna wajib memastikan kartu tol elektronik dalam kondisi aktif dan memiliki saldo. Sistem tapping ini tetap diberlakukan untuk mendukung kelancaran pencatatan data kendaraan dan evaluasi kinerja operasional,” tulis akun resmi @hutamakaryatollroad.
Pembukaan jalan tol ini disambut antusias oleh masyarakat. Sejumlah warga yang biasanya menempuh jalur Padang–Sicincin melalui jalan nasional yang rawan macet dan longsor, kini bisa menikmati perjalanan yang lebih cepat dan aman. Sebelumnya, waktu tempuh antara kedua wilayah ini bisa memakan waktu hingga dua jam lebih, terutama pada musim libur atau saat terjadi gangguan lalu lintas. Dengan hadirnya tol, waktu tempuh dipangkas hingga 50 persen.
“Saya sudah coba lewat tol tadi pagi. Luar biasa! Biasanya macet parah di Kayu Tanam atau Lubuk Alung, sekarang lancar. Tolnya juga mulus,” ujar Syafrial, seorang pengusaha logistik asal Padang.
Selain mempercepat waktu tempuh, keberadaan tol ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan yang dilaluinya. Pemerintah daerah telah mempersiapkan sejumlah strategi agar tol ini menjadi motor penggerak investasi dan pengembangan kawasan industri, pertanian, dan pariwisata.
Kehadiran tol akan memberikan dampak positif yang besar bagi perekonomian daerah. Tol ini bukan sekadar jalan bebas hambatan, tapi juga akan membuka akses baru bagi distribusi hasil pertanian dan UMKM. Kami optimis nilai investasi akan meningkat karena aksesibilitas yang semakin baik.
Pemerintah Provinsi Sumbar pun telah menyiapkan integrasi pembangunan dengan berbagai kawasan strategis yang dilalui tol ini. Salah satunya adalah pengembangan simpul transportasi dan logistik di sekitar Sicincin sebagai titik distribusi antarwilayah.
Dengan hadirnya tol ini, Sumatera Barat bergerak lebih maju dalam konektivitas regional. Tak sekadar mempersingkat jarak, tapi juga memperkuat fondasi ekonomi dan mobilitas masyarakat di era modern. Kini, masyarakat tinggal menanti kelanjutan proyek hingga ke Riau dan menikmati manfaatnya secara menyeluruh. (Ab)