23 Ribu Kasus Sifilis di 2024, Kenali Gejala dan Cara Penularannya -->

Iklan Atas

23 Ribu Kasus Sifilis di 2024, Kenali Gejala dan Cara Penularannya

Senin, 23 Juni 2025
Kemenkes mencatat ada lebih dari 23 ribu kasus sifilis di 2024. Apa saja gejala sifilis? 


Jakarta – Kementerian Kesehatan RI mengingatkan masyarakat bahwa penyakit sifilis bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang latar belakang perilaku seksual. Sepanjang tahun 2024, tercatat lebih dari 23 ribu kasus penyakit ini di Indonesia.

Data resmi menunjukkan ada 23.347 kasus sifilis yang dilaporkan selama tahun 2024. Penyakit ini tergolong sebagai infeksi menular seksual (IMS) yang serius dan memerlukan perhatian lebih dari publik.

"Jangan hanya peduli citra, tapi juga perhatikan kondisi tubuhmu. Sifilis bisa menular bahkan pada mereka yang merasa tidak berisiko," tulis Kemenkes dalam unggahan di akun Instagram resminya.

Apa Itu Sifilis dan Bagaimana Penularannya?
Sifilis, atau yang dikenal juga sebagai raja singa, merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan luka terbuka saat melakukan hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral.

Selain itu, penularan juga bisa terjadi dari ibu ke janin saat masa kehamilan atau saat persalinan. Bila tidak segera ditangani, sifilis bawaan pada bayi bisa menimbulkan komplikasi serius seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, hingga kematian saat lahir.

Tahapan dan Gejala Sifilis
Penyakit sifilis memiliki beberapa fase perkembangan yang masing-masing memiliki tanda-tanda khas, yakni tahap primer dan sekunder.

1. Fase Primer
Gejala pertama biasanya berupa luka kecil (chancre) yang muncul di area tempat bakteri masuk ke tubuh, seperti alat kelamin, anus, atau mulut. Luka ini umumnya tidak terasa sakit dan bisa sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 3 hingga 6 minggu. Karena tidak menimbulkan rasa sakit, luka ini kerap tidak disadari, terutama jika berada di area tersembunyi.

2. Fase Sekunder
Setelah luka sembuh, infeksi bisa berlanjut ke tahap selanjutnya. Muncul ruam kulit, biasanya di telapak tangan dan kaki. Meski ruam ini tidak gatal, namun dapat disertai dengan benjolan menyerupai kutil di sekitar mulut atau area kelamin.

Gejala tambahan pada tahap ini antara lain:

Demam ringan

Sakit di tenggorokan

Rambut mulai rontok

Penurunan berat badan

Sakit kepala

Nyeri otot

Rasa lelah berlebihan

Apabila tidak ditangani secara medis, infeksi sifilis bisa memasuki fase laten bahkan tersier, yang dapat menyerang organ vital seperti jantung, otak, dan sistem saraf.

Segera Periksa Jika Mengalami Gejala
Pemeriksaan dan pengobatan sejak dini menjadi kunci dalam mencegah komplikasi jangka panjang. Sifilis yang terdeteksi pada tahap awal bisa disembuhkan dengan antibiotik, terutama penisilin. Oleh karena itu, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan seksual, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual.(BY)