Bupati Siap Kawal Penuh Investor Jagung Masuk Padang Pariaman -->

Iklan Muba

Bupati Siap Kawal Penuh Investor Jagung Masuk Padang Pariaman

Jumat, 27 Juni 2025
Bupati John Kenedy Azis, terima anggota Komisi IV DPR RI, Rahmat Saleh dan jajaran investor di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Karan Aur, Kota Pariaman, Kamis malam 26 Juni 2025 (foto.doc.ikp) 


Padang Pariaman - Daerah Kabupaten Padang Pariaman bakal jadi lumbung jagung baru di Sumatera Barat. Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis dengan anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh serta jajaran investor dari PT Paten Mekar Tani, Kamis malam (26/6/2025) di Pendopo Rumah Dinas Bupati.


Pertemuan berlangsung hangat, membahas rencana investasi besar di sektor pertanian, khususnya pengembangan jagung dari hulu ke hilir. Mulai dari penanaman, pengeringan, hingga pengolahan limbah pertanian, seperti bonggol jagung.


Presiden Direktur Paten Mekar Tani, Pandu, menyatakan pihaknya siap menggelontorkan dana untuk membangun ekosistem pertanian modern di Padang Pariaman. “Kami tidak hanya ingin menanam jagung, tapi juga mengubah paradigma bertani jadi lebih modern dan berkelanjutan,” ujarnya.


Direktur Utama PT Paten Mekar Tani, Ari Irpendi Putra, mengungkapkan, pihaknya menargetkan pembangunan pabrik pengeringan serta area penanaman jagung seluas 300–400 hektare di Kecamatan Ulakan Tapakis.


“InsyaAllah peletakan batu pertama kami jadwalkan pada 23–24 Juli mendatang. Kami mohon dukungan penuh dari Pemkab dan masyarakat Padang Pariaman,” ujar Ari.


Bupati John Kenedy Azis menyambut positif rencana investasi ini. Menurutnya, program tersebut sangat sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan dan membuka lapangan kerja.


“Lahan kita luas dan potensial. Ini peluang besar untuk membangun ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” tegasnya.


Pemkab Padang Pariaman, lanjut John Kenedy, siap memfasilitasi percepatan perizinan, koordinasi lintas instansi, hingga sosialisasi ke masyarakat dan kelompok tani.


“Kita ingin ini jadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan rakyat dalam membangun pertanian yang kuat, modern, dan berkelanjutan,” pungkasnya.(r-saco).