Inovasi Mesin Pencacah Styrofoam Bawa Padang Panjang Raih Juara II TTG Sumbar -->

Iklan Muba

Inovasi Mesin Pencacah Styrofoam Bawa Padang Panjang Raih Juara II TTG Sumbar

Senin, 02 Juni 2025
Arianto menerima penghargaan dari Gubernur Sumbar.


Padang Panjang, fajarsumbar.comBertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025, Kota Padang Panjang kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat Provinsi Sumatera Barat. Inovasi "Mesin Pencacah Styrofoam" karya Arianto berhasil meraih Juara II pada ajang Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Sumatera Barat.


Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Senin (2/6), di Kota Padang. Arianto menerima penghargaan tersebut didampingi oleh Kepala Bappeda Kota Padang Panjang, Argus Saadah.


Mesin pencacah ini dinilai memiliki keunggulan dari sisi kebermanfaatan lingkungan dan ekonomi. Teknologi ini memungkinkan limbah styrofoam, yang selama ini menjadi masalah pencemaran, untuk didaur ulang menjadi butiran halus. Butiran tersebut kemudian digunakan sebagai bahan isian bean bag — kursi santai kekinian yang kini banyak digunakan di rumah, kafe, hingga hotel.


Dengan biaya produksi yang terjangkau, sekitar Rp3 juta, mesin karya Arianto menawarkan alternatif yang jauh lebih ekonomis dibanding mesin industri sejenis yang bisa mencapai puluhan juta rupiah. Kendati murah, hasil cacahan mesin ini memiliki kualitas yang tidak kalah dari mesin buatan pabrik.


Arianto harus melalui proses seleksi yang cukup panjang sebelum berhasil tampil di tingkat provinsi. Seleksi awal dilakukan pada tingkat kota pada 17 Februari 2025, disusul penilaian lapangan oleh tim provinsi pada 21 April 2025. Tim juri yang terdiri dari akademisi dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Provinsi Sumatera Barat menobatkan mesin pencacah styrofoam ini sebagai juara kedua, setelah inovasi dari Kabupaten Kepulauan Mentawai.


Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini bukan sekadar prestasi kompetisi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa semangat inovasi terus tumbuh di tengah masyarakat.


“Inovasi seperti mesin pencacah styrofoam ini bukan hanya menyelesaikan persoalan lingkungan, tapi juga membuka peluang ekonomi baru. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita punya potensi luar biasa,” kata Hendri.


Ia menegaskan bahwa pemerintah kota akan terus mendorong ekosistem inovasi melalui berbagai program pembinaan, pelatihan, hingga kompetisi. “Padang Panjang bukan hanya kota pendidikan, tetapi juga kota inovasi. Kami akan terus fasilitasi agar inovator lokal dapat berkembang,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Bappeda Argus Saadah menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi awal dari langkah panjang dalam pengembangan teknologi tepat guna di kota tersebut. Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan terhadap para inovator dari berbagai kalangan, termasuk pelajar dan masyarakat umum.


“Kami juga akan memperkuat kelembagaan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) di tingkat kelurahan dan kecamatan. Dengan begitu, akan semakin banyak ide kreatif yang lahir dan bisa dikembangkan menjadi solusi nyata bagi masyarakat,” ujar Argus.


Ia turut menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota atas dukungan penuh terhadap program-program pengembangan inovasi di Kota Padang Panjang.


Meskipun pada tahun ini Padang Panjang belum berkesempatan mewakili Sumatera Barat ke tingkat nasional yang akan digelar di Kota Cilegon, capaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pengembangan teknologi berbasis kebutuhan masyarakat.


Kehadiran inovasi lokal seperti mesin pencacah styrofoam menunjukkan bahwa solusi atas persoalan lingkungan dan sosial dapat lahir dari masyarakat sendiri, dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan institusi terkait. (*/syam)