![]() |
Menko Zulhas soal Koperasi Merah Putih. |
SUMEDANG – Pemerintah menyatakan bahwa ketersediaan stok pangan nasional hingga pertengahan tahun 2025 masih dalam kondisi yang aman dan mencukupi. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, saat berkunjung ke Kampus IPDN Jatinangor, Selasa (24/6/2025).
"Alhamdulillah, untuk urusan pangan kita sudah dalam posisi yang baik. Produksi dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan nasional bahkan hingga tahun depan, sehingga kita tidak lagi mengandalkan impor," ujar Zulkifli.
Mendorong Peran Koperasi di Desa
Lebih lanjut, Zulkifli menggarisbawahi pentingnya penguatan peran koperasi desa, terutama melalui program Koperasi Merah Putih. Program ini diproyeksikan sebagai sarana pendukung distribusi bantuan serta penggerak roda ekonomi masyarakat di tingkat desa.
“Koperasi Merah Putih akan berfungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah. Mulai dari menyalurkan bantuan, menggelar operasi pasar, hingga mendukung pertumbuhan ekonomi desa,” jelasnya.
Ia menilai potensi ekonomi lokal sangat besar karena kebutuhan pokok masyarakat berputar setiap hari. "Kegiatan ekonomi di desa itu sangat cepat perputarannya, terutama pada kebutuhan dasar seperti pupuk, sembako, gas elpiji, obat-obatan, hingga layanan transportasi," tambah Zulkifli.
Fokus pada Usaha Produktif, Bukan Bagi-Bagi Uang
Zulkifli juga menegaskan bahwa koperasi ini tidak akan dijalankan dengan sistem bantuan hibah atau dana bergulir yang rawan disalahgunakan. Menurutnya, pendekatan baru yang dilakukan adalah dengan memprioritaskan keberadaan usaha terlebih dahulu sebelum mengakses pembiayaan.
"Kita tidak lagi memberi dana dulu baru dicari usahanya. Sekarang, kita rancang model usahanya lebih dulu. Setelah usaha berjalan dan butuh modal, baru dilakukan pembiayaan, dan itu pinjaman dari bank yang wajib dikembalikan," ujarnya.
Ia menekankan bahwa koperasi ini bukan sarana untuk membagikan uang negara, melainkan sebagai entitas bisnis yang sehat dan produktif. "Jangan sampai ada anggapan koperasi ini untuk bagi-bagi duit. Bukan itu tujuannya. Ini adalah sistem pembiayaan yang berbasis pada usaha riil," pungkasnya.(BY)