Mentan Amran Tegas, Data Stok Beras Dimainkan, Hukum Tetap Jalan! -->

Iklan Muba

Mentan Amran Tegas, Data Stok Beras Dimainkan, Hukum Tetap Jalan!

Sabtu, 07 Juni 2025
Mentan Amran. 

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah dalam melindungi para petani serta memastikan ketersediaan pangan nasional tetap terjaga.

1. Peringatan Keras terhadap Manipulasi Data
Amran mengungkapkan adanya dugaan manipulasi data stok beras oleh pihak-pihak tertentu yang kini tengah ditangani oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan.

“Prosesnya kini sedang berjalan di Satgas Pangan. Kami mengingatkan agar tidak ada yang coba-coba merugikan petani dan masyarakat. Faktanya, stok beras saat ini melimpah, namun ada pihak yang sengaja mengubah data seolah-olah pasokan berkurang. Setelah diselidiki, hal tersebut memang terbukti,” ujar Amran dalam pernyataan tertulisnya pada Jumat (6/6/2025).

Ia menyebut bahwa pelaku sudah menyampaikan permohonan maaf, namun hal itu tidak menghentikan proses hukum.

“Mereka sudah minta maaf ke Satgas Pangan, tapi saya tegaskan, tidak bisa dihentikan. Penindakan harus tetap dilanjutkan. Ini tidak boleh dianggap remeh,” tegasnya.

Amran juga menambahkan, jika data stok disalahgunakan dan terlihat seolah tidak cukup, maka solusi yang diambil bisa saja impor. “Padahal kenyataannya beras kita cukup. Kalau sampai impor dilakukan, petani kita yang dirugikan. Mereka bisa kehilangan semangat tanam. Saya tidak akan tinggal diam terhadap siapa pun yang ingin merugikan petani,” lanjutnya.

2. Dukungan Pemerintah terhadap Petani
Dalam kesempatan itu, Mentan Amran juga menyoroti dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian. Dukungan tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari bantuan pupuk hingga kebijakan harga yang berpihak kepada petani.

“Pak Presiden memberi perhatian besar untuk pertanian. Mulai dari pupuk hingga penetapan harga yang menguntungkan petani. Jadi jangan sampai petani disia-siakan. Kalau kita ingin negara ini kuat, perkuat dulu para petaninya. Baik dari sektor pangan, perkebunan, maupun peternakan—jumlah petani kita mencapai 150 hingga 160 juta orang. Kalau mereka diberdayakan, negara kita akan tangguh,” pungkas Amran.(BY)