![]() |
Brand Jepang Mulai Banting Harga, Ini Kata Produsen China. |
Jakarta – Industri otomotif nasional kini menghadapi persaingan yang semakin ketat seiring masuknya berbagai merek kendaraan asal Tiongkok. Para produsen dari Negeri Tirai Bambu hadir dengan strategi kuat: menawarkan mobil berteknologi mutakhir dengan harga yang jauh lebih kompetitif dibandingkan rival-rivalnya.
Pabrikan Jepang Tersudut, Strategi Harga Diperbarui
Situasi ini mendorong sejumlah merek otomotif asal Jepang untuk mengevaluasi ulang pendekatan bisnis mereka. Salah satu langkah yang diambil adalah menurunkan harga jual dari model-model unggulan mereka untuk tetap menarik minat konsumen.
Contoh paling terbaru datang dari Honda, yang menyesuaikan harga SUV andalannya. Jika sebelumnya Honda HR-V RS Turbo dipasarkan di kisaran Rp551 juta, kini varian hybrid tertingginya, RS e:HEV, dilepas ke pasar dengan harga lebih rendah, yakni Rp488 juta.
Tanggapan dari Chery Indonesia
Mewakili produsen mobil asal China, PT Chery Sales Indonesia (CSI) mengakui bahwa kompetisi harga kini semakin terasa di pasar domestik. Mereka melihat adanya tren penurunan harga dari berbagai merek dan menganggap hal tersebut sebagai bentuk persaingan yang lumrah.
“Beberapa brand sudah menyesuaikan harga untuk model yang sama. Ini bentuk dari kompetisi terbuka, dan tidak bisa dihindari,” ungkap Budi, Direktur Pemasaran CSI, dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Strategi Bertahap Chery dalam Penentuan Harga
Budi menambahkan, Chery menggunakan pendekatan harga bertahap. Setiap kali merilis model baru, harga awal ditetapkan serendah mungkin guna menarik perhatian konsumen. Namun seiring waktu dan meningkatnya permintaan, harga akan disesuaikan untuk menutupi biaya operasional.
“Kalau respons pasar bagus, tentu kami perlahan menyesuaikan harga. Tidak mungkin selamanya menjual rugi,” jelasnya.
Sebagai ilustrasi, Chery baru saja menghadirkan Tiggo 8 CSH dengan harga promosi Rp499 juta untuk 1.000 pembeli pertama. Setelah kuota itu terpenuhi, harga akan naik menjadi Rp509 juta, dan akan kembali ke harga normal Rp519 juta jika penjualan tembus 3.000 unit.
Peluang dan Tantangan di Tengah Kompetisi Ketat
Dengan semakin terbukanya pasar dan meningkatnya jumlah pemain baru, konsumen Indonesia kini memiliki lebih banyak pilihan. Namun bagi para produsen, situasi ini menjadi tantangan serius untuk terus berinovasi sekaligus menjaga efisiensi agar tetap kompetitif.(BY)