PLTU Ombilin Evaluasi Menyeluruh Pastikan Operasional Bermanfaat bagi Lingkungan Sekitar -->

Iklan Muba

PLTU Ombilin Evaluasi Menyeluruh Pastikan Operasional Bermanfaat bagi Lingkungan Sekitar

Senin, 23 Juni 2025
Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (PKP2LH), Heantomas didampingi Bidang Lingkungan PLTU Ombilin Wiki saat meninjau lokasi penampungan sementara FABA di PLTU Ombilin. (foto/anton) 


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Isu lingkungan yang sempat mengemuka beberapa waktu lalu membuat PLTU Ombilin melakukan evaluasi menyeluruh. Bukan semata-mata untuk mejawab sorotan publik, tetapi juga sebagai refleksi internal bagaimana memastikan bahwa operasional benar-benar membawa manfaat, terutama bagi lingkungan sekitar.


Sejak ditetapkannya FABA sebagai limbah non B3 (bukan bahan berbahaya dan beracun) oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, PLTU Ombilin tidak berhenti pada kepatuhan regulasi. PLTU Ombilin bergerak lebih jauh membuktikan bahwa FABA tidak harus berakhir di tempat pembuangan, tetapi bisa menjadi solusi nyata dalam mendukung pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.


"Namun kami juga tidak menutup mata terhadap kekhawatiran masyarakat, terutama terkait debu atau potensi gangguan lingkungan lainnya. Justru dari situ, PLTU Ombilin mengembangkan pendekatan berbasis tindakan nyata di lapangan. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah penyiraman rutin area FABA untuk mengurangi penyebaran debu, terutama saat cuaca panas dan angin kencang," ujar Manager PLTU Ombilin Andi Setiawan, Senin 23 Juni 2025.


Selain itu, area penyimpanan FABA ditutup rapat menggunakan terpal agar tidak terjadi penyebaran partikel halus ke lingkungan sekitar. PLTU Ombilin juga melakukan penyiraman jalan-jalan yang berdebu di area operasional untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan maupun warga sekitar.


Yang perlu juga ditegaskan kepada public adalah bahwa lokasi pembuangan FABA yang digunakan PLTU Ombilin merupakan lokasi resmi yang telah memiliki izin lingkungan dan sesuai dengan peruntukannya. Dengan kata lain, aktivitas di sana berjalan sesuai dalam koridor hukum dan pengawasan lingkungan yang ketat.


Langkah-langkah ini dijalankan dengan prinsip tanggung jawab dan kesadaran bahwa keberadaan kami harus berdampak positif, bukan sebaliknya.


Lebih jauh, FABA bukan hanya ditangani, tapi diolah dan dimanfaatkan secara progresif. Kami telah menjalankan berbagai inisiatif pemanfaatan FABA, di antaranya:


1. Sebagai bahan pupuk silika, FABA terbukti mampu memperbaiki struktur tanah dan memperkuat sistem perakaran tanaman. Uji coba ini sudah kami lakukan di area hijau sekitar pembangkit, dan hasilnya menggembirakan. 


2. Sebagai bahan baku batako dan paving block, yang diproduksi bekerja sama dengan UMKM lokal. Ini bukan hanya mengurangi limbah, tetapi juga membuka peluang usaha dan memperkuat ekonomi masyarakat.


3. Sebagai material stabilisasi lahan, terutama di wilayah yang memiliki kontur tidak stabil, menjadikan FABA sebagai alternatif material pengganti tanah urugan yang efisien dan kuat.


4. Sebagai penetral air asam tambang, yang telah diuji coba dengan hasil signifikan dalam menurunkan tingkat keasaman air.


5. Rencana penggunaan untuk perkerasan jalan dan pembangunan TPS sampah, yang kini tengah dalam tahap perhitungan anggaran dan studi teknis. Jika berjalan lancar, ini akan menjadi terobosan penting dalam pemanfaatan FABA dalam infrastruktur publik.


Semua ini memperlihatkan bahwa FABA bukan limbah yang harus ditakuti, melainkan sumber daya baru yang menunggu untuk dimanfaatkan dengan bijak.


"Maka dari itu, kami mengajak masyarakat, terutama yang berada di wilayah sekitar PLTU Ombilin, untuk melihat FABA bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai potensi. Bagi warga yang ingin memanfaatkan FABA baik untuk kebutuhan pertanian, timbunan, maupun bahan konstruksi kami membuka pintu selebar-lebarnya. Silakan datang ke PLTU Ombilin, tim kami akan siap membantu dan memberikan penjelasan teknis agar pemanfaatannya aman dan sesuai aturan," imbuh Andi. 


"Kami percaya bahwa keberlanjutan tidak bisa dibangun sendirian. Perlu keterlibatan, keterbukaan, dan kolaborasi dengan masyarakat. Dengan pendekatan partisipatif, FABA bisa menjadi jembatan antara industri dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan berdaya," pungkasnya. (ton)