Truk Alami Jackknifing, Satu Tewas dalam Kecelakaan di Cipularang -->

Iklan Muba

Truk Alami Jackknifing, Satu Tewas dalam Kecelakaan di Cipularang

Minggu, 01 Juni 2025
Ilustrasi kecelakaan beruntun. 

Jakarta – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah merampungkan investigasi terkait insiden kecelakaan beruntun yang terjadi di ruas Tol Cipularang KM 92+200B, wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada 11 November 2024. Peristiwa nahas tersebut melibatkan sebuah truk trailer yang hilang kendali dan menabrak sejumlah kendaraan yang tengah mengantre di jalur tersebut. Akibat kecelakaan itu, satu orang dilaporkan meninggal dunia, empat orang mengalami luka berat, dan 25 lainnya menderita luka ringan.

Melalui situs resminya, KNKT menyampaikan bahwa kecelakaan dipicu oleh kombinasi berbagai faktor. Di antaranya adalah cuaca saat kejadian yang diguyur hujan, genangan air di permukaan jalan, serta desain jalan yang menurun secara panjang dan berkelanjutan.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa truk trailer mengalami fenomena jackknifing, yakni ketika bagian trailer melipat ke arah traktor penarik akibat kehilangan kestabilan, terutama saat pengereman di atas permukaan jalan yang tergenang. Ketidakseimbangan ini diperparah oleh perbedaan daya cengkeram antara roda kanan dan kiri trailer.

KNKT juga menyoroti kondisi geometrik jalan di lokasi kecelakaan. Kemiringan melintang yang kurang ideal menyebabkan air hujan tidak mengalir dengan baik, sehingga tercipta genangan air di bahu jalan bagian dalam. Keadaan ini memperbesar risiko tergelincir, khususnya bagi kendaraan berat seperti truk trailer yang memiliki konfigurasi sumbu panjang.

Meski sistem pengereman truk berfungsi normal saat diperiksa, kondisi jalan yang licin serta ketidakseimbangan gaya gesek antara roda menyebabkan kendaraan sulit dikendalikan saat melakukan pengereman darurat.

Faktor utama yang memperburuk dampak kecelakaan ini adalah terbatasnya waktu dan ruang bagi pengemudi untuk mengatasi kondisi jackknifing. Menurut KNKT, dalam situasi seperti itu, pengemudi biasanya harus tetap tenang dan tidak serta-merta menginjak rem penuh. Salah satu metode yang direkomendasikan adalah mengerem hanya pada bagian trailer untuk menghindari hilangnya kendali total.

Namun, pada titik KM 92+600B, truk masih melaju dengan kecepatan sekitar 70 km/jam di jalur kanan. Karena jalur menyempit dan kendaraan di depannya melambat, tabrakan pun tak terhindarkan.

Selain itu, investigasi turut menemukan bahwa jalur penghentian darurat (JPD) di lokasi tersebut memiliki sudut masuk yang terlalu tajam, sehingga menyulitkan kendaraan besar seperti truk trailer untuk bermanuver ke jalur tersebut dalam situasi darurat.

Sebelumnya, PT Jasa Marga telah mengonfirmasi terjadinya kecelakaan tersebut pada Senin sore, 11 November 2024, sekitar pukul 15.15 WIB. Menurut Agni Mayvinna, Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, kecelakaan melibatkan lebih dari 10 kendaraan dan menyebabkan arus lalu lintas di jalur arah Jakarta tertutup total. Sementara itu, jalur arah sebaliknya dialihkan dengan membuka dua lajur untuk menjaga kelancaran lalu lintas.(des*)