![]() |
Ilustrasi sosis, makanan yang dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. |
Jakarta – Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi medis serius yang dapat memicu gangguan pada jantung, stroke, serta penyakit kronis lainnya. Salah satu faktor pemicunya adalah pola makan yang kurang sehat.
Pakar kesehatan global menegaskan bahwa asupan makanan sangat berperan dalam menjaga tekanan darah tetap stabil. Beberapa jenis makanan bahkan secara konsisten dikaitkan dengan risiko hipertensi jika dikonsumsi berlebihan.
Merujuk informasi dari Mayo Clinic dan American Heart Association (AHA), berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau dihindari agar tekanan darah tidak melonjak.
1. Makanan Kaya Garam (Natrium)
Garam adalah penyumbang utama dalam kasus tekanan darah tinggi. Ketika terlalu banyak mengonsumsi natrium, tubuh cenderung menahan cairan. Hal ini mengakibatkan peningkatan volume darah dan menambah tekanan pada pembuluh darah.
Contoh makanan tinggi natrium:
Produk olahan: sosis, daging asap, kornet, mi instan, makanan beku siap saji, sup kaleng, dan keripik.
Roti dan kue: meskipun terasa tawar, banyak produk roti mengandung natrium tinggi.
Saus dan bumbu: kecap, saus tomat, mayones, saus salad, dan bumbu instan.
Acar dan makanan fermentasi asin: kadar garamnya sangat tinggi meskipun tampak sehat.
2. Makanan dengan Lemak Jenuh dan Trans
Jenis lemak ini memang tidak langsung menaikkan tekanan darah seperti garam, tetapi konsumsi berlebih dapat menyebabkan penyempitan arteri akibat timbunan plak (aterosklerosis), membuat jantung bekerja lebih keras.
Contoh makanan dengan kandungan lemak jenuh atau trans tinggi:
Daging berlemak seperti iga sapi atau kambing.
Produk susu tinggi lemak: mentega, keju lemak penuh, susu murni.
Makanan yang digoreng: ayam goreng, kentang goreng, atau gorengan jalanan.
Produk komersial seperti donat, kue kering, dan pastry pabrikan.
3. Asupan Gula Tambahan
Mengonsumsi terlalu banyak gula tidak hanya menyebabkan kenaikan berat badan, tapi juga dapat menimbulkan peradangan dan kerusakan pembuluh darah yang berujung pada hipertensi.
Contoh makanan dan minuman bergula tinggi:
Minuman manis: soda, teh kemasan, minuman berenergi, dan jus kemasan.
Camilan manis: cokelat olahan, permen, dan kue manis.
Sereal sarapan: banyak sereal mengandung gula tersembunyi meski diklaim “sehat”.
4. Alkohol Berlebihan
Minum alkohol dalam jumlah besar secara konsisten bisa meningkatkan tekanan darah. AHA menyarankan maksimal satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas untuk pria.
5. Fast Food
Makanan cepat saji adalah kombinasi dari faktor-faktor pemicu hipertensi: tinggi garam, lemak jenuh, dan gula. Ditambah porsinya besar dan sering dikonsumsi bersama minuman manis, risikonya menjadi berlipat ganda.
Kunci Pencegahan: Cermat Membaca Label Makanan
Langkah awal untuk menghindari hipertensi adalah dengan mengecek label nutrisi saat membeli makanan kemasan. Perhatikan kandungan natrium, lemak, dan gula tambahan.
Mengubah kebiasaan makan ke arah yang lebih sehat—seperti memperbanyak konsumsi buah, sayuran segar, gandum utuh, dan protein rendah lemak—dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.(BY)