Jakarta – Hingga hari kedua pencarian, Jumat (4/7/2025), keberadaan 30 orang yang hilang akibat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali masih belum ditemukan. Upaya penyisiran secara intensif oleh tim gabungan dari darat, laut, dan udara terus dilakukan, terutama di sekitar Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno, mengungkapkan bahwa pencarian dimulai sejak pukul 06.00 hingga 19.00 WIB. Tim SAR dibagi menjadi delapan unit pencari atau Search and Rescue Unit (SRU), yang masing-masing bertugas menyisir delapan zona berbeda di perairan Selat Bali, dari bagian utara hingga selatan.
Belasan armada laut dikerahkan dalam misi ini, termasuk dua kapal milik TNI AL, yakni KRI Tongkol 517 dan KRI Teluk Ende 813. Selain itu, sejumlah kapal dari Basarnas seperti KN SAR 249 Permadi, KN SAR Arjuna, KNP Grantin, RIB 03 dan RBB Pos SAR Banyuwangi, serta RIB 01 dari Pos SAR Jembrana turut bergabung dalam operasi pencarian.
Teknologi juga dimanfaatkan dalam proses ini, termasuk penggunaan drone bawah air dan kamera khusus untuk mendeteksi kemungkinan lokasi tenggelamnya kapal. Namun, cuaca yang kurang bersahabat menjadi hambatan utama.
“Hingga saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban. Kondisi cuaca yang tidak mendukung menjadi tantangan besar bagi tim SAR,” ujar Ribut.
Berdasarkan informasi dari BMKG, selama proses pencarian cuaca di wilayah Selat Bali ditandai dengan hujan ringan, angin bertiup dengan kecepatan 4 hingga 14 knot dari arah selatan ke barat daya, serta gelombang laut setinggi 0,4 hingga 1,25 meter. Arus laut pun terpantau cukup kuat, mengarah ke selatan dengan kecepatan antara 0,86 hingga 2,06 meter per detik.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui mengalami kendala teknis pada Kamis (3/7/2025) dini hari. Sekitar pukul 00.15 WITA, operator Pelabuhan Gilimanuk menerima sinyal darurat dari kapal yang melaporkan kebocoran pada mesin. Empat menit kemudian, pada pukul 00.19 WITA, kapal tersebut mengalami pemadaman listrik total (blackout) sebelum akhirnya tenggelam.
Kapal nahas ini mengangkut 53 penumpang yang tercatat dalam manifes, 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan dari berbagai jenis.(des*)