Hadapi Tarif Balasan AS, Pemerintah Dorong Perjanjian Dagang dan Lindungi Pasar Lokal -->

Iklan Muba

Hadapi Tarif Balasan AS, Pemerintah Dorong Perjanjian Dagang dan Lindungi Pasar Lokal

Jumat, 04 Juli 2025

Perluasan Pasar Ekspor Indonesia. 


Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa strategi utama Indonesia dalam menghadapi potensi konflik dagang global, termasuk kebijakan tarif balasan dari Amerika Serikat, adalah melalui perluasan pasar ekspor dan perlindungan terhadap produk dalam negeri.

Menurut Budi, dua pendekatan ini menjadi fondasi penting untuk memperkuat daya tahan ekonomi nasional dalam situasi perdagangan internasional yang semakin kompleks.

Perjanjian Dagang Jadi Senjata Ekspor
Budi menyampaikan bahwa perluasan pasar ekspor dilakukan lewat peningkatan kerja sama bilateral dan multilateral. Pemerintah mendorong percepatan finalisasi sejumlah perjanjian ekonomi komprehensif, seperti Indonesia-Canada CEPA, Indonesia-EU CEPA, dan kerja sama dengan berbagai blok ekonomi lainnya.

“Dengan semakin banyaknya akses pasar baru, pelaku usaha kita memiliki peluang lebih besar untuk menjangkau konsumen global,” ujar Budi, Jumat (4/7/2025).

Ia menambahkan, meskipun banyak perjanjian tersebut belum berlaku penuh, optimisme sudah mulai tumbuh di kalangan pengusaha. Proses negosiasi yang terus berjalan turut mendorong kegiatan business matching dan kolaborasi internasional.

Perlindungan Pasar Dalam Negeri
Seiring dengan agresivitas ekspor, pemerintah juga meningkatkan upaya pengamanan pasar domestik dari banjir produk impor, terutama di tengah gejolak geopolitik yang dapat berdampak pada perdagangan lintas negara.

Langkah-langkah yang ditempuh antara lain melalui pengenaan bea masuk pengamanan (safeguard) dan antidumping terhadap barang impor tertentu yang dinilai merugikan industri dalam negeri.

“Langkah proteksi ini bukan untuk menutup pasar, tetapi memberikan kesempatan bagi industri nasional agar tetap tumbuh dalam persaingan yang adil,” tegasnya.

Dorong UMKM Naik Kelas
Budi juga menyoroti pentingnya memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemerintah mendorong pelaku UMKM meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing, baik di pasar lokal maupun internasional.

Program seperti Belanja di Indonesia Aja (BINA) dan kampanye Holiday Sale menjadi bagian dari strategi untuk mempertemukan UMKM dengan jaringan ritel modern.

“Kalau produk dalam negeri, khususnya UMKM, memiliki standar tinggi, maka secara alami bisa bersaing dan mengurangi ketergantungan terhadap produk luar,” pungkasnya.

Dengan kombinasi diplomasi dagang yang agresif, penguatan pasar dalam negeri, dan peningkatan kualitas produk lokal, pemerintah berharap Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih tangguh.(BY)