Persediaan Beras di Pasaman Barat Lampaui Kebutuhan Warga -->

Iklan Atas

Persediaan Beras di Pasaman Barat Lampaui Kebutuhan Warga

Senin, 14 Juli 2025
Salah satu tanaman padi milik masyarakat yang ada di Kabupaten Pasaman Barat.


Simpang Empat – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, memastikan stok beras di daerah tersebut masih sangat mencukupi hingga pekan kedua Juli 2025. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan setempat, jumlah persediaan beras mencapai 1.211,81 ton, jauh melampaui kebutuhan masyarakat yang diperkirakan sebesar 736,24 ton.

“Ketersediaan beras saat ini sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pasaman Barat. Kami akan kembali melakukan pengecekan lapangan pada pekan ketiga untuk memastikan kondisi tetap stabil,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat, Ekadiana Oktavia, di Simpang Empat, Sabtu (12/7).

Dari total stok tersebut, 781,25 ton berasal dari produksi lokal, sementara 430,56 ton lainnya didatangkan dari luar daerah seperti Lampung, Padang, Palembang, Medan, dan Pasaman.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, menambahkan bahwa produksi padi di daerah itu terus menunjukkan tren positif. “Hingga Mei 2025, produksi padi sudah mencapai 39.696 ton. Untuk data Juni dan Juli masih dalam proses rekapitulasi. Namun yang pasti, stok beras kita masih sangat aman,” jelasnya.

Tak hanya beras, ketersediaan pangan lain juga dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, stok jagung mencapai 2.980,60 ton, jauh melampaui kebutuhan bulanan sebesar 2,35 ton. Untuk komoditas cabai rawit tersedia 88,50 ton dengan kebutuhan 22,06 ton, sementara cabai merah mencapai 128,50 ton dengan kebutuhan 37,12 ton.

Adapun untuk bumbu dapur lainnya, seperti bawang putih tersedia 21,50 ton (kebutuhan 8,75 ton) dan bawang merah sebanyak 39,75 ton (kebutuhan 27,09 ton).

Di sektor protein hewani dan kebutuhan pokok lainnya, stok juga tergolong aman. Daging sapi tersedia sebanyak 26,19 ton dengan kebutuhan 0,31 ton, daging ayam 107,14 ton (kebutuhan 38,19 ton), telur ayam 302,61 ton (kebutuhan 43,28 ton), gula pasir 95,26 ton (kebutuhan 36,82 ton), serta minyak goreng 165,60 ton (kebutuhan 66,87 ton).

Pemerintah daerah memastikan akan terus memantau dan menjaga stabilitas pangan untuk mengantisipasi potensi lonjakan permintaan di masa mendatang.(des*)