Komentar |
| Ardi Tono saat sampai di ruang inap anak di RSUD Solok Selatan. |
Solsel, fajarsumbar.com - Cerita sedih dari salah seorang wartawan Padang Ekpres (Padek) Ardi Tono saat mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) di Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu - Minggu (10-11/9/2022).
Saat berjuang untuk mengikuti ujian yang dilaksanakan Dewan Pers (DP) tersebut, Ardi menerima telepon dari istri mengabarkan anak kesayangannya dilarikan ke rumah sakit karena demam tinggi.
"Da Aufi masuak rumah sakik Da. Aufi pasang oksigen, capek Uda pulang yo," begitu suara di balik gagang telepon seluler istrinya Nola, seperti ditirukan Ardi kepada media ini, Senin (12/9/2022).
Mendapatkan informasi itu hati Ardi galau. Kenapa tidak di saat itu ujian masih berlangsung dia menerima kabar kurang enak dari sang istri tercinta.
Masih untung ujian telah di penghujung, sehingga dia masih sempat jadi wartawan yang berkompeten. Selanjutnya ia langsung bertolak ke Muaralabuh dengan menggunakan sepeda motor, jarak tempuh lebih kurang 250 km baru sampai rumah sakit sekitar pukul 02.00 Wib dinihari.
Sesampai di RSUD itu, terlihat anak kesayangannya terbaring dipelukan ibunya dengan kondisi dipasang ogsigen. "Siapa yang gak sedih, kami sama sama berjuang dengan istri untuk membesar anak, " ucapnya sedih.
Laki laki tangguh itu menceritakan, sejak dari awal menjelang berangkat ke Bukittinggi dirinya memang banyak dilanda kecemasan. Pertama dana untuk keberangkatan selama dua hari tidak ada, terpaksa Ketua PWI Solok Selatan Hendrivon basitungkin membantunya carikan dana untuk berangkat. Sementara anak sulungnya itu memang saat ditinggalkan dalam keadaan sakit.
"Kenapa saya bersikukuh untuk ikut Uji Kompetensi Wartawan banyak hal keuntungan seorang wartawan sudah kompeten. Kesempatan kali ini memang saya ambil demi masa depan karir sebagai jurnalis," ucap pria disapa Tono itu.
"Alhamdulillah semua baik baik saja dan ini, merupakan Rahmadthanlil Alamin dari Yang Maha Kuasa," ucap Tono. (Abg)