Komentar |
| Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) |
Padang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Sumatra Barat (Sumbar) telah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang masih mengancam kota setempat.
"BPBD Padang telah meningkatkan kewaspadaan dengan menyiapkan personel dan peralatan yang siap digunakan saat dibutuhkan," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang, Al Banna, di Padang pada hari Senin.
Dia menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai peralatan, termasuk alat pemotong dan peralatan evakuasi seperti perahu karet.
Bencana hidrometeorologi sendiri dapat berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas, yang disebabkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan.
BPBD Padang mengimbau warga di kota tersebut untuk tetap waspada dan menjauhi daerah-daerah yang berpotensi membahayakan, seperti berada di bawah pohon.
"Kami juga mengimbau warga untuk menjauhi sungai atau pantai serta mengurangi kegiatan di luar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak," tambahnya.
Al Banna menjelaskan bahwa BPBD akan terus meningkatkan kewaspadaan hingga puncak musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung hingga 23 Maret 2024.
BPBD Padang juga menyarankan warga untuk menggunakan kanal pengaduan darurat yang disediakan oleh Pemerintah Kota Padang melalui nomor 112, serta menghubungi BPBD Padang melalui nomor 0751-778775, WhatsApp di nomor 085891522181, dan radio komunikasi di frekuensi 170.300 MHz untuk melaporkan kejadian bencana.
Pihak BPBD Padang juga akan bekerja sama dengan instansi terkait seperti Satpol-PP, Pemadam Kebakaran, TNI, Polri, komunitas siaga bencana, dan pihak lainnya untuk mengatasi potensi bencana yang mungkin terjadi.(des)