KAMAJAYA dan Otorita IKN Laksanakan Seminar, Ini yang Dibahas -->

Iklan Atas

KAMAJAYA dan Otorita IKN Laksanakan Seminar, Ini yang Dibahas

Selasa, 19 Maret 2024

.

 

Yogyakarta – KAMAJAYA, sebuah wadah yang menghimpun para alumni dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Otorita IKN, telah sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dan Sosialisasi tentang Level of Service (LoS) dalam Pengelolaan Gedung dan Kawasan. Acara ini berlangsung 16 Maret 2024 di Auditorium Kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta.


Seminar Nasional tersebut difokuskan pada manajemen fasilitas yang mencakup penetapan standar tingkat layanan, pengukuran, dan evaluasi Level of Service (LoS) dalam pengelolaan gedung dan kawasan IKN. Dengan menetapkan standar layanan yang lebih baik, diharapkan akan terjadi peningkatan yang signifikan dalam manajemen fasilitas, infrastruktur, dan layanan perkotaan di Ibu Kota Negara Nusantara.


Desiderius Viby Indrayana, Ketua Umum Pengurus Pusat KAMAJAYA, menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia usaha, akademisi, dan praktisi dalam mewujudkan pembangunan IKN yang cerdas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk membangun Ibu Kota Nusantara yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan.


Para narasumber dalam acara ini meliputi Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Direktur Pembiayaan Otorita IKN, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang PUPR dan Infrastruktur, Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR, serta Direktur Utama Adhi Persada Gedung. Turut hadir pula Direktur Pembiayaan Otorita IKN, Muhammad Naufal Aminuddin, yang menjelaskan skema pembiayaan pembangunan IKN, serta beberapa pejabat dan tokoh terkait lainnya.


Iwan Suprijanto, Direktur Jenderal Direktorat Perumahan Kementerian PUPR, menyampaikan bahwa Dokumen LoS yang disosialisasikan pada hari itu sesuai dengan rencana bahwa pembangunan di IKN sebanyak 80% merupakan kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sementara 20% sisanya menggunakan APBN. Dia juga menekankan pentingnya pengaturan pemanfaatan dan pengelolaan tersebut untuk mewujudkan kota yang nyaman dan memuaskan bagi semua.


Insannul Kamil, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang PUPR dan Infrastruktur, menjelaskan bahwa meskipun bisnis dalam bidang Facilities Management masih kurang di Indonesia, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi pendorong perkembangan sektor tersebut.


Dia juga menyoroti perlunya peningkatan kapasitas SDM dalam sektor konstruksi sebagai penggerak kemajuan Badan Usaha Jasa Konstruksi Kecil dan Menengah (BUJKM) yang belum kompetitif. Dia berharap agar pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius terhadap hal ini.


Insannul Kamil menambahkan bahwa bisnis sektor konstruksi di Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif dan menjadi salah satu sektor penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, dukungan pemerintah dan semua pemangku kepentingan dalam meningkatkan SDM sektor konstruksi sangat diperlukan.


Yan Arianto, Direktur Utama Adhi Persada Gedung (APG), menyampaikan bahwa APG sedang mengembangkan teknologi digitalisasi untuk pengelolaan gedung, serta pengelolaan sampah dan limbah B3 fase konstruksi di IKN.


Acara tersebut juga menjadi momentum untuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KAMAJAYA dengan Bidang PUPR dan Infrastruktur KADIN Indonesia, Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO), serta Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.


Insannul Kamil, dosen Fakultas Teknik Universitas Andalas dan pegiat Industri Konstruksi Nasional, menjelaskan bahwa nota kesepahaman dan kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan peluang pasar kerja bagi alumni dan/atau mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kegiatan yang akan dilakukan meliputi kuliah praktisi, diskusi, seminar, pengayaan materi akademis, serta magang mahasiswa dan alumni.


Insannul Kamil menutup penjelasannya dengan menyampaikan bahwa kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan tersedianya sumber daya manusia Indonesia yang siap menghadapi masa depan, infrastruktur yang terintegrasi, mudah diakses, dan terjangkau, serta teknologi transversal untuk semua.


Hal ini juga merupakan bagian penting dari upaya untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 yang telah diuraikan dalam Buku Putih Peta Jalan Indonesia Emas 2045 yang disusun oleh KADIN Indonesia pada tahun 2023, yang menitikberatkan pada Meningkatkan Resiliensi, Mendorong Kesejahteraan, Memperkuat Inklusi, dan Memajukan Keberlanjutan.(rel)