PSSI Siap Move On, Shin Tae-yong Tak Lagi Latih Timnas Indonesia -->

Iklan Atas

PSSI Siap Move On, Shin Tae-yong Tak Lagi Latih Timnas Indonesia

Jumat, 24 Oktober 2025

Jakarta– Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan kembali menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Menurutnya, sudah saatnya sepak bola nasional melangkah ke arah baru setelah gagal melaju di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

“Kita harus bisa move on. Kalau kita sudah move on dari Patrick, ya sama halnya dengan Shin Tae-yong,” ujar Erick dalam keterangan yang dikutip dari kanal YouTube iNews, Kamis (23/10/2025) malam.

Pernyataan tersebut menjadi sinyal tegas bahwa peluang kembalinya pelatih asal Korea Selatan itu sudah tertutup. Sebelumnya, Shin Tae-yong berhasil membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-23 2024.

Erick mengakui keputusan berpisah dengan Shin bukan hal yang mudah. Ia bahkan mengungkap secara pribadi tidak sepenuhnya sepakat, mengingat pembangunan struktur kepelatihan nasional membutuhkan waktu panjang.

“Kalau performanya tidak sesuai harapan, ya harus diambil keputusan. Walaupun pribadi saya kurang setuju, karena membangun sistem kepelatihan itu tidak bisa instan,” jelasnya.

Menurut Erick, tantangan terbesar PSSI saat ini adalah membangun sistem kepelatihan berjenjang yang saling terhubung antar level usia. Ia menyebut, pola seperti itu baru mulai terbentuk pada masa kepelatihan Patrick Kluivert, meski kemudian kembali terhenti akibat hasil yang tidak memuaskan.

“Saat saya awal masuk PSSI, komunikasi antara Shin Tae-yong dan Indra Sjafri saja sulit. Keduanya punya pengalaman dan ego masing-masing. Baru di era Patrick sistemnya mulai tersusun, tapi karena hasilnya tidak sesuai, ya akhirnya berhenti juga,” ungkap Erick.

Kini, dengan berakhirnya masa kerja dua pelatih asing tersebut, Erick mengaku tengah menghadapi situasi yang cukup rumit.

“Kalau ditanya pusing enggak? Ya pusing. Karena pelatih senior, U-20, dan U-23 semua kosong. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah satu paket,” ujarnya.

Erick juga menyoroti kualitas pelatih lokal yang dinilainya masih perlu banyak peningkatan.

“Jumlah pelatih berkualitas di Indonesia masih sangat terbatas. Waktu Shin mencari asisten saja sulit, Patrick juga sempat mewawancarai 10 pelatih tapi tak ada yang cocok,” tuturnya.

Karena itu, Erick mengatakan pihaknya belum akan tergesa-gesa menunjuk pelatih baru. Selain mempertimbangkan nama-nama dari dalam negeri, ia juga menjajaki peluang dari luar melalui jejaring internasionalnya di dunia olahraga.

Namun, ia menegaskan bahwa posisi Indonesia yang masih berada di peringkat 120 FIFA membuat proses pencarian pelatih tidak mudah.

“Kita harus realistis. Dengan peringkat yang belum tinggi, mencari pelatih berkualitas itu sulit. Jangan sampai persepsi buruk yang pernah terjadi sebelumnya menghambat langkah kita,” ucap Erick.

Ia menambahkan, saat PSSI merekrut Shin Tae-yong beberapa tahun lalu, Indonesia bahkan berada di peringkat 170 dunia, dan prosesnya pun tidak mudah.

“Sekarang pun di peringkat 120, tantangannya tetap besar. Tapi saya sedang berupaya lewat jaringan internasional saya agar kita bisa mendapatkan kepercayaan kembali, karena yang ingin kita bangun adalah program jangka panjang,” pungkasnya.(des*)