Harga Minyak Goreng Melonjak Sejak Beberapa Pekan Terakhir -->

Iklan Atas

Harga Minyak Goreng Melonjak Sejak Beberapa Pekan Terakhir

Sabtu, 20 November 2021

.

Jakarta -
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi merespons kenaikan harga minyak goreng yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Menurut dia, kenaikan harga minyak goreng dipicu oleh kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).


Ia menyebut Kemendag menetapkan harga eceran tertinggi (HET) Rp11 ribu per kg dengan acuan harga CPO internasional sebesar US$500-US$600 per metrik ton (MT). Sementara, saat ini harga CPO telah menyentuh kisaran US$1.250 per MT.


Maka otomatis, kata dia, harga minyak goreng dalam negeri pun melonjak.


"Saat kami buat HET Rp11 ribu (per kg) berbasiskan harga CPO US$500-US$600, begitu harganya 2 kali lipat maka harga minyak goreng lebih dari Rp16 ribu," jelasnya pada acara Technopreneur Fesh HIPMI, Jumat (19/11).


Lebih jauh, Lutfi memproyeksikan harga CPO internasional masih akan naik lagi menembus US$1.500 per MT. Alasannya, karena panen kacang kedelai seluruh dunia bakal terganggu.


Sayangnya, pada kesempatan itu Lutfi tak menyinggung soal intervensi pemerintah dalam menurunkan harga minyak di level masyarakat. "Ini income (pemasukan) yang luar biasa untuk Indonesia," kata dia. Sebagaimana dikutip pada cnnindonesia.com.


Kenaikan harga minyak goreng terpantau masih terjadi hari ini, Jumat (19/11). Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), di Provinsi Gorontalo harga minyak goreng dijual seharga Rp23.450 per kg. Kemudian diikuti oleh Provinsi Papua Barat seharga Rp20.450 per kg


Sedangkan di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan harga dibanderol sebesar Rp19.550 per kg. Adapun, harga minyak goreng termurah ada di Provinsi Maluku Utara di kisaran Rp16.450 per kg. (*)