Luar Biasa, Lulusan APIKES Iris Diterima Bekerja 3 Bulan Sebelum Wisuda -->

Iklan Atas

Luar Biasa, Lulusan APIKES Iris Diterima Bekerja 3 Bulan Sebelum Wisuda

Kamis, 11 November 2021
LLDKTI Sumbar, pengurus Yayasan Iris dan para Direktur Apikes Iris foto bersama.


Padang, fajarsumbar.com - Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan (APIKES) Iris Padang, kembali mewisuda sarjana baru, melalui rapat senat terbuka di Hotel Kyriad Bumi Minang Padang, Kamis (11/11/2021).


Sarjana Diploma Tiga (D III) Program Study (Prodi) Ilmu Rekam Medis yang diwisuda pada tahun akademik 2020/2021 ini, berjumlah 67 orang. 


Dengan wisuda XVIII ini, maka APIKES Iris, sejak berdiri tahun 2000, telah menghasilkan alumni sebanyak 1.362 orang.


Dari sejumlah wisudawan tersebut, 3 orang diantaranya  dinyatakan sebagai lusan terbaik, yakni terbaik satu, atas nama Annisa Zikria Fikri, terbaik kedua, Nisa Azhari dan terbaik ketiga Musri Fadhilah Hasibuan. Sedangkan mahasiswa berprestasi dinobatkan kepada Nisa Azhari.


Direktur APIKES Iris Padang, Sayati Mandia. M.Sc dalam mengatakan, alumni APIKES Iris ini, diantaranya telah bekerja pada rumah sakit pemerintah dan swasta, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) kemudian bekerja pada tempat-tempat pelayanan kesehatan, baik d idalam propinsi maupun diluar Propinsi Sumatera Barat.


Untuk mengisi kesempatan kerja ini, mereka lebih kurang 90 % menggunakan Program Studi (Prodi) Ilmu Rekam Medis, sehingga mampu bersaing dalam usaha mengisi pasar kerja, hanya menunggu sekitar 3 bulan sebelum menjalani wisuda.


Ketua Yayasan Iris diwakili Sekretaris Yayasan dr Alexander Kam, SpPD mengatakan, Ilmu rekam medik terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satu arah perkembangannya terkait dengan Electronik Health Record atau EHR.


Ldbih jauh dr. Alexander mengungkapkan, EHR ini di kemudian hari akan menjadi sumber data yang tersusun dengan sangat baik, dapat diakses dan digunakan secara cepat serta akan menjadi dasar atau acuan untuk pengambil kebijakan di semua level manajemen.


Dengan demikian, Yayasan Iris berkomitmen untuk tidak hanya mengikuti perkembangan itu, saja tetapi juga ikut berperan aktif dalam perkembangan EHR dimaksud.


"Tak hanya untuk mahasiswa yang kita siapkan, namun seluruh dosen, civitas akademika dan institusi, agar bisa berkembang menjadi pusat rujukan perkembangan ilmu rekam medik," imbuh Alexander.


Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X diwakali Kasubag Akademik Taufik. S.Sos., mengatakan, guna menghasilkan lulusan yang berkualitas, setiap Perguruan Tinggi (PT) seca terus menerus harus menperbaiki mutu pendidikan dan pelaku PT perlu melakukan evaluasi diri, agar dapat menghasilkan lulusan yang bermutu dan berkompeten sesuai dengan tututan pasar kerja.


Tak hanya itu saja, kata Taufik, PT harus  meningkatkan kompetensi dosen, dari jenjang Strata Dua (S2) ke jenjang S3, kemudian menjalin kerjasama dengan dunia usaha, dunia industri, meperbanyak riset dan inovasi baru serta mengebangkan kurikulum sesuai dengan tuntutan zaman.


Disisi lain, ia berharap, para wisudawa/wisudawati, agar bisa mengimplementas ilmu rekam medis yang diperoleh melalui pendidikan, sehingga mampu bersaing di tengah- tengah persaingan global yang terus berkembang


Menyinggung protokol kesehatan (Prokes) dalam penyelengaraan wisuda, Ketua Panitia wisuda Yastori didamping Hendri Prima Deddy., S.,H., menjelaskan, tetap mematuhui prokes yang telah ditetapkan. Para wisudawan  harus menggunakan masker, mencuci tangan dan cek suhu tubuh sebelum memasuki ruangan wisuda.


Sesama wisudawan dan sesama orang tua tempat duduk telah diatur sesuai dengan prokes, begitu juga dengan jumlah panitia wisuda. (RDz)