Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024, KPU Sawahlunto: Aplikasi Sirekap Hanya Alat Bantu -->

Iklan Atas

Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2024, KPU Sawahlunto: Aplikasi Sirekap Hanya Alat Bantu

Selasa, 30 Januari 2024
KPU Kota Sawahlunto menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara pemilu 2024 yang kedua dengan melibatkan KPPS dan pemilih termasuk disabilitas. (foto anton) 



Sawahlunto, fajarsumbar.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sawahlunto menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 dengan melibatkan petugas penyelenggara dan pemilih secara langsung, Selasa (30/1/2024) di pelataran Makam Pahlawan Nasional Prof Dr Muhammad Yamin SH, Desa Talawi Mudik. 


Ketua KPU Sawahlunto, Hamdani, mengatakan simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara itu diikuti petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) sehingga mereka memahami aturan saat bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari 2024 nanti.


Ia menambahkan simulasi ini juga diikuti oleh pemilih secara langsung, termasuk disabilitas.


Simulasi kedua ini dilaksanakan agar masyarakat mengetahui proses pemilihan umum dan sebagai sarana informasi awal bagi masyarakat. "Tujuannya agar mereka lebih awal mengetahui proses pemungutan dan penghitungan suara 14 Februari 2024," kata dia.


Pihaknya juga memberikan edukasi kepada KPPS soal penghitungan suara dengan aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi Suara). Aplikasi ini merupakan alat bantu yang digunakan oleh KPU sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi penghitungan dan rekapitulasi suara pada Pemilu 2024.


Dalam simulasi tersebut, petugas KPPS juga berjaga. Simulasi dilakukan menyerupai di lokasi TPS. Warga hadir dan mendaftarkan diri, kemudian petugas memeriksa datanya.


Setelah dipastikan data ada, petugas kemudian memberikan surat suara. Warga kemudian menunjukkan surat suara dan mencoblosnya. Setelah selesai, surat suara dimasukkan ke kotak suara dan warga mencelupkan salah satu jari tangan ke botol tinta.


Hamdani menyebut bahwa, proses pelipatan surat suara telah selesai dilaksanakan dan pihaknya menargetkan 85 persen partisipatif pemilih pada pemilu 2024 nanti. 


Terkait Aplikasi Sirekap, Hamdani menambahkan, bahwa aplikasi Sirekap dilakukan percobaan pada 1 dan 7 Februari 2024. Kemudian kegiatan dari aplikasi Sirekap, pengunduhan-nya (download) tidak lagi khusus, tapi sekarang sudah ada di PlayStore. 


"Disampaikan oleh Pusdatin, dikuatkan lagi terhadap sistemnya. Terhadap sistem keamanan, kemudian akses. Karena dengan beberapa kali kita coba, memang banyak kendala. Tapi, KPU RI menjanjikan terhadap Sirekap di hari H, bisa digunakan oleh KPPS, bisa digunakan oleh stakeholder atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terkait pemilu ini," ungkap Hamdani. 


Lebih lanjut, Hamdani menyampaikan, "aplikasi Sirekap itu alat bantu, tapi penghitungan manual itulah yang tetap berlaku. Nah, walaupun nanti, ketika di Sirekap berbeda pembacaan Sirekap dengan manual, maka rujukannya tetap manual," ujarnya kemudian. 


Komisioner KPU Sawahlunto, Rika Arnelia, juga menambahkan terkait aplikasi Sirekap dalam  pemilu 2024 nanti. Jadi, aplikasi Sirekap itu hanya alat bantu. 


"Istilahnya, itu bukan hal pokok, tapi alat bantu. Untuk mempermudah kawan-kawan KPPS dalam melaporkan C hasil. Untuk C hasil salinan, besok di KPPS itu akan diperbanyak atau digandakan dengan alat printer atau scanner," sebutnya. 


Jadi untuk saksi, sambung Rika, nantinya juga akan diberikan yang manual dari hasil penggandaan itu. "Jadi, untuk aplikasi Sirekap bisa, tetapi yang Hard-nya itu tetap diberikan," terangnya. 


Berikut hasil sortir surat suara KPU Kota Sawahlunto;


Surat suara Presiden dan Wakil Presiden

1. Jumlah kebutuhan: 51.541 (1000 untuk PSU)

2. Jumlah terima: 51.541

3. Jumlah sortir/lipat: 51.464

3. Jumlah rusak: 77

4. Jumlah permintaan kekurangan: 77


Surat Suara DPD

1. Jumlah kebutuhan: 50.541

2. Jumlah terima: 50.514

3. Jumlah kurang terima: 27

4. Jumlah sortir/Lipat baik: 50.503

5. Jumlah rusak : 11

6. Jumlah permintaan kekurangan : 38


Surat suara DPR RI

1. Jumlah kebutuhan: 50.541

2. Jumlah terima: 50.045

3. Jumlah kurang terima: 496

4. Jumlah sortir/Lipat baik : 49.857

5. Jumlah rusak : 188

6. Jumlah permintaan kekurangan : 684


Surat suara DPRD Provinsi

1. Jumlah kebutuhan: 50.541

2. Jumlah terima: 50.514

3. Jumlah kurang terima: 0

4. Jumlah sortir/Lipat baik: 50.327

5. Jumlah rusak : 214

6. Jumlah permintaan kekurangan : 214


DPRD Kota Sawahlunto

Dapil I

1. Jumlah kebutuhan: 16.951 (1000 untuk PSU)

2. Jumlah terima: 16.951

3. Jumlah kurang terima: 0

4. Jumlah sortir/Lipat baik: 16.642

5. Jumlah rusak : 309

6. Jumlah permintaan kekurangan : 309


Dapil II

1. Jumlah kebutuhan: 16.411 (1000 untuk PSU)

2. Jumlah terima: 16.411

3. Jumlah kurang terima: 0

4. Jumlah sortir/Lipat baik: 16.403

5. Jumlah rusak : 8

6. Jumlah permintaan kekurangan : 8


Dapil III

1. Jumlah kebutuhan: 20.179 (1000 untuk PSU)

2. Jumlah terima: 20.178

3. Jumlah kurang terima: 0

4. Jumlah sortir/Lipat baik: 20.112

5. Jumlah rusak : 67

6. Jumlah permintaan kekurangan : 67


"Kekurangan surat suara sudah dilakukan permintaan kepada penyedia. KPU kota Sawahlunto menunggu logistik tersebut datang di gudang KPU," pungkas Hamdani kepada awak media. (ton)