Peringatan BMKG, Gelombang Tinggi Ancam Perairan Indonesia -->

Iklan Atas

Peringatan BMKG, Gelombang Tinggi Ancam Perairan Indonesia

Sabtu, 24 Februari 2024

 

ilustrasi


Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi potensi gelombang tinggi yang diprediksi akan terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.


Sehubungan dengan hal tersebut, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang mungkin terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 24-25 Februari 2024.


Dalam pengumumannya, BMKG menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara cenderung bergerak dari Utara-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar antara 8-20 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan 6-20 knot.


Kecepatan angin tertinggi tercatat di Laut Natuna Utara, Selat Makassar, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, dan Laut Arafuru.


Situasi ini dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang, diperkirakan mencapai 1.25 - 2.5 meter di perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan P. Enggano, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan P. Jawa - P. Sumba, Selat Bali - Badung - Lombok - Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, perairan P. Sawu - P. Rote, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian tengah dan utara, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro - Bitung, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan Kepulauan Banggai - P. Sula, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Papua Barat, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru.


"Gelombang dengan ketinggian lebih dari 2.5 - 4.0 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia Selatan Banten-NTB dan Samudra Pasifik Utara Papua," demikian pernyataan BMKG.


Oleh karena itu, masyarakat di sekitar wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi, terutama para pelaut dengan perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal-kapal ukuran besar, diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Risiko keselamatan pelayaran dapat meningkat terutama bagi perahu nelayan dengan kecepatan angin di atas 15 knot dan tinggi gelombang melebihi 1.25 meter, kapal tongkang dengan kecepatan angin di atas 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter, kapal ferry dengan kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter, serta kapal besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.


BMKG menghimbau kepada masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar pesisir wilayah yang berisiko mengalami gelombang tinggi untuk tetap waspada.(des)