Dukungan Aji Santoso terhadap Program Naturalisasi Pemain oleh PSSI -->

Iklan Atas

Dukungan Aji Santoso terhadap Program Naturalisasi Pemain oleh PSSI

Jumat, 10 Mei 2024

Pemain Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan bersama Rafael Struick. 


MALANG - Aji Santoso, legenda pemain dan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, memberikan sambutan positif terhadap program naturalisasi yang sedang dilakukan PSSI. Menurutnya, pemain-pemain naturalisasi berhasil meningkatkan kualitas tim dan pemain lokal, seperti yang terlihat di Timnas Indonesia U-23 dan senior.


Dalam komposisi pemain yang diturunkan oleh Pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-23, terdapat nama-nama seperti Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan, yang merupakan pemain asli Indonesia yang bermain di luar negeri. Sementara itu, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-on, Ivan Jenner, dan Rafael Struick, adalah pemain keturunan yang bermain di luar negeri.


Secara keseluruhan, performa mereka menunjukkan perbedaan di antara pemain lainnya. Performa dan kemampuan pesepakbola keturunan yang dinaturalisasi ini dapat mempengaruhi kinerja tim.


Aji Santoso, mantan pelatih Timnas Indonesia, mengakui kualitas para pemain naturalisasi yang dimasukkan oleh Shin Tae-yong ke dalam line-up tim. Ketika ada seseorang yang mengkritik kebijakan naturalisasi, dia pun memberikan pembelaan.


"Jujur, pemain-pemain lokal kita menjadi lebih termotivasi dengan kehadiran pemain-pemain naturalisasi," ungkap Aji Santoso, setelah pertandingan Liga 3 Nasional di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jumat (10/5/2024).


Bagi Aji, kualitas dan mental pemain naturalisasi sedikit lebih unggul dibandingkan dengan pemain lokal. Terutama saat menghadapi tim-tim kuat seperti Korea Selatan, Uzbekistan, dan Irak, pengaruh ketenangan pemain keturunan dapat dirasakan.


Sebagai hasilnya, penampilan para pemain lokal, termasuk yang bermain di luar negeri, menjadi lebih baik. Meskipun kalah melawan Uzbekistan dan Irak, kontribusi pemain naturalisasi seperti Nathan Tjoe-A-on dan Justin Hubner masih terlihat.


"Pemain-pemain naturalisasi memang memiliki kualitas yang bagus, sehingga pemain-pemain lain lebih percaya diri. Saat Piala Asia kemarin, meskipun kalah, tetapi pemain tidak grogi, tidak gugup, tidak takut. Mereka bermain dengan percaya diri karena mereka saling mendukung. Ini memiliki pengaruh yang besar," tambah Aji Santoso.


Aji juga menilai bahwa para pemain Timnas Indonesia U-23 dapat menjadi tulang punggung di masa depan. Tinggal ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki oleh pelatih, bukan hanya oleh Shin Tae-yong, tetapi juga oleh pihak-pihak terkait dalam sistem sepakbola Indonesia.


"Jika ada kekurangan, tugas pelatih adalah mencari atau mengembangkan pemain-pemain berbakat. Jika progresnya baik, kita harus menghargainya. Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Indonesia U-23 dapat lolos ke semifinal Piala AFC untuk pertama kalinya. Ini awal yang bagus yang perlu ditingkatkan," tandasnya.(BY)