Isak Tangis Mengiringi Pemakaman Ratna Yulidawati Korban Banjir Bandang -->

Iklan Atas

Isak Tangis Mengiringi Pemakaman Ratna Yulidawati Korban Banjir Bandang

Senin, 13 Mei 2024
Jenazah Ratna Yulidawati ketika berada di SMK Negeri 1 Padang Panjang, tempat almarhumah bekerja selama ini.


Padang Panjang, fajarsumbar.com - Isak tangis mengiringi pemakaman Ratna Yulidawati, 43 tahun korban banjir bandang di Sangkua. Padang Panjang. 


Jenazah dimakamkan di belakang rumah orangtuanya, diantar  sanak keluarga dan masyarakat setempat. 


Ratna --panggilan ibu tiga anak tersebut-- tewas terseret air bah Batang Singgalang yang meluap pasca hilang lebat, Sabtu malam. 


Jenazah Ratna baru ditemukan, Minggu 12 Mei, sekitar pukul 10.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia di Muaro Anai, Kabupaten Padang Pariaman. 


Sehari-hari Ratna adalah  Staf TU SMK Negeri 1 Padang Panjang. Dia telah bekerja di sekolah tersebut selama  21 tahun. 


Sesaat sebelum banjir bandang terjadi, Ratna bersama suami, anak dan ibu kandungnya tengah berada  dalam rumah yang berada di kawasan Sangkua, Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat. 


Mengetahui adanya luapan air dari sungai dekat rumahnya Ratna , sempat pergi menyelamatkan diri.


Namun karena ada barang penting yang tertinggal di lantai satu rumah, ia kembali dan berusaha menyelamatkan barang tersebut. 


Saat itu air sungai terus meluap. Ia mencoba menyelamatkan diri dengan naik ke atas meja. 


Novian suami Ratna yang berada di dalam rumah  berupaya menyelamatkan anak dan mertuanya, sempat memegangi baju almarhumah, namun nahas pegangannya tidak bertahan lama dan istrinya  hanyut terseret air bah.


Jenazah Ratna ditemukan setelah terseret arus sejauh lebih kurang 50 Km di Muaro Anai oleh

tim gabungan dan warga sekitar.


Senin (13/5) pagi, jasadnya diberangkatkan  ke Padang Panjang dengan ambulans secara estafet melalui Lembah Anai. 


Sesampai di lokasi jalan terban di kawasan Lembah Anai, jenazah dipikul secara melewati semak belukar. hutan perbatasan Lalu disambut sejumlah petugas dan dibawa dengan ambulans PMI Padang Panjang ke SMK Negeri 1 Padang Panjang di kawasan Guguk Malintang. 


Di sekolah, sebagai penghormatan terakhir, jenazah disemayamkan dan lalu disalatkan.


Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat turut menyalatkan. Di antaranya Ketua DPRD, Mardiansyah, S.Kom, anggota DPRD, Dr. Novi Hendri, S.E, M.Si, kepala OPD, ketua PMI dan keluarga besar SMK N 1. 


Suasana haru menyelimuti ketika jenazah dileepas menuju lokasi pemakaman via Lubuk Mata Kucing. Jenazah ibu dari tiga anak itu dimakamkan di Sangkua, kampung halamannya. Tunai sudah pengabdiannya di sekolah dan berpulang ke Rahmatullah.


Asisten III Bidang Administrasi Umum, Martoni, S.Sos, M.Si yang menghadiri prosesi penyelenggaraan jenazah di SMKN 1,  menyampaikan belasungkawa yang mendalam.


“Atas nama pemerintah kota, kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dan tabah," katanya.


Martoni juga menyampaikan apresiasi atas upaya tim gabungan dan masyarakat yang telah menemukan korban. Ia juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berhati-hati terhadap kondisi alam saat ini.


Tak ketinggalan Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah 1 Sumbar, Willya Zuwerni, S.Pd, M.Si juga menyampaikan rasa belasungkawa atas berpulangnya Ratna, yang merupakan keluarga besar Disdik Sumbar. (syam)