Serangan Israel di Rafah Tewaskan 30 Orang -->

Iklan Atas

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 30 Orang

Senin, 27 Mei 2024

Asap membubung ke angkasa setelah terjadi serangan Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 18 Mei 2024. 


Jakarta – Sedikitnya 30 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Kota Rafah, Gaza selatan, pada Minggu (26/5), menurut laporan media dan pejabat setempat.


Serangan tersebut terjadi di dekat pusat logistik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, demikian menurut kantor media Gaza.


Pesawat tempur Israel menghantam beberapa tenda di wilayah itu dengan menggunakan rudal dan bom seberat sekitar 907 kilogram, kata kantor tersebut.


Sebelumnya, pasukan pertahanan sipil Gaza melaporkan telah mengevakuasi 50 orang, termasuk korban tewas dan terluka, setelah pengeboman terjadi. Wilayah yang diserang itu menampung setidaknya 100.000 pengungsi, menurut laporan pasukan tersebut.


Bulan Sabit Merah Palestina dalam pengarahan singkatnya menyebutkan bahwa kru ambulans mereka membawa para korban ke pusat-pusat medis terdekat.


Serangan tersebut menyebabkan kebakaran di wilayah tersebut, yang masih terus berkobar, menurut para saksi mata.


“Kami menyelamatkan banyak anak yang menjadi korban pengeboman Israel, termasuk seorang anak tanpa kepala dan anak-anak dengan tubuh hancur,” kata seorang petugas paramedis Palestina kepada Anadolu.


“Pembantaian Rafah adalah pesan jelas dari Israel kepada ICJ dan komunitas internasional bahwa serangan terhadap warga sipil di Gaza masih terus berlangsung,” kata kantor media dalam pernyataannya.


Kantor tersebut juga mencatat bahwa “sedikitnya 190 warga Palestina tewas dan terluka dalam 24 jam terakhir karena tentara Israel menargetkan lebih dari 10 tempat penampungan bagi para pengungsi di Jalur Gaza.”


Tentara sebelumnya telah mengidentifikasi kamp yang dibom di Rafah sebagai “zona aman di mana para pengungsi didesak untuk pergi.”


Israel telah membunuh hampir 36.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.


Serangan militer Israel telah mengubah sebagian besar wilayah berpenduduk 2,3 juta orang tersebut menjadi reruntuhan, serta menyebabkan banyak warga sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan.


Serangan ini terjadi meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) telah mengeluarkan putusan yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah.


Rafah, yang menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta warga Palestina, diserbu pada 6 Mei oleh pasukan Israel.(des)